Mantap! Mahasiswa KKN Universitas Boyolali di Desa Gunungsari Wonosamudro Kenalkan Teknologi Pakan Fermentasi dan POC
BOYOLALI(JARINGAN ARWIRA MEDIA GROUP)- Mahasiswa Universitas Boyolali(UBY)saat ini tengah menjalankan Kuliah Kerja Nyata(KKN) di Desa Gunungsari, Kecamatan Wonosamudro, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah yang kesemuanya terbagi di 19 Desa atau kelompok.
Banyak sekali kegiatan yang akan digelar dalam KKN kali ini yang dimulai sejak 21 Juli 2025 dan berakhir besok tanggal 21 Agustus 2025. Untuk Desa Gunungsari ini tergabung dalam kelompok XVII dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) antara lain Ir Sigit Muryanto, MP dan Hari Purwanto, SE, MM yang pada hari ini Kamis(31/07/2025) menggelar kegiatan penyuluhan dan praktik terkait fermentasi pakan ternak serta pembuatan pupuk organik cair (POC yang bertempat di balai desa setempat. Jumlah mahasiswa KKN yang terjun di Desa Gunungsari total ada 15 mahasiswa yang terdiri dari berbagai prodi diantaranya peternakan 2 mahasiwa, TI 1 mahasiswa, Ilkom 2 mahasiswa, Manajemen 4 mahasiswa, akuntansi 2 mahasiswa dan ilmu hukum 4 mahasiswa.
Sesi pengabdian KKN pada kali ini mengambil tema “Pemanfaatan Limbah Organik Lokal untuk Ketahanan Peternakan dan Pertanian Desa”. Dalam kegiatan ini para mahasiswa memperkenalkan teknologi tepat guna berupa fermentasi pakan ternak berbahan dasar limbah kulit jagung, serta pupuk cair alami yang dibuat dari urin sapi. Event yang dirancang oleh mahasiswa peserta KKN ini disambut baik dan antusias dari warga Desa Gunungsari, mulai dari perangkat desa, ketua RT/RW, BPD hingga kelompok tani dan peternak setempat.
KorDes yang sekaligus Penanggung jawab kegiatan KKN Desa Gunungsari Ahmad Kurniawan dalam rilis yang diterima Jaringan Arwira Media Group menyatakan, “Selain warga dan kelompok tani, kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Desa Gunungsari, Babinsa, dan Polsek Wonosamudro yang turut serta dalam sesi praktik sebagai bentuk dukungan terhadap edukasi pertanian berkelanjutan”.
Ahmad Kurniawan menambahkan, tujuan dari pelatihan ini adalah untuk membekali masyarakat desa dengan keterampilan baru yang praktis dan aplikatif. Teknologi fermentasi pakan dan POC dianggap sangat relevan dengan kondisi pertanian dan peternakan lokal.
“Kami melihat banyak potensi limbah pertanian di desa ini yang belum dimanfaatkan secara optimal. Melalui kegiatan ini, kami berharap warga dapat mengolah limbah menjadi produk bernilai guna dan ekonomis,” Tegasnya.
Peserta KKN yang sudah dibagi sesuai jobnya memaparkan materi secara interaktif, dilanjutkan dengan praktik pembuatan langsung bersama warga. Dalam sesi tersebut, warga diajak mencampur bahan fermentasi seperti kulit jagung, molase, dedak, dan EM4 untuk pakan ternak. Sedangkan untuk pupuk organik cair, mereka menggunakan urin sapi yang difermentasi dengan bahan tambahan.
Kegiatan ini berjalan lancar dan diwarnai dialog dua arah antara mahasiswa peserta KKN dan peserta. Tak hanya teori, warga juga diberi contoh cara menyimpan produk, dosis pemakaian, dan manfaatnya bagi hewan ternak serta tanaman.
Antusiasme warga tampak jelas selama kegiatan berlangsung. Salah satu peternak senior, Mbah Nardi, mengapresiasi pelatihan ini. “Kami berterima kasih kepada mahasiswa KKN Universitas Boyolali. Ilmu yang dibagikan sangat berguna, terutama untuk peternak kecil seperti kami yang sering kesulitan dalam menyediakan pakan alternatif di musim kemarau. Harapannya, pelatihan semacam ini bisa terus dilakukan,” Ungkap Mbh Nardi dengan wajah gembira.
Dengan di selenggarakan kegiatan semacam ini akan sejalan dengan komitmen UBY dalam mendukung pembangunan desa berbasis kearifan lokal, baik dengan pendekatan edukatif dan partisipatif. Kedepan program ini diharapkan dapat menjadi model pemberdayaan masyarakat yang bisa diadopsi di wilayah lain.
“Seluruh rangkaian kegiatan terdokumentasi dengan baik dan akan dijadikan bagian dari laporan akhir mahasiswa KKN, sekaligus menjadi bahan evaluasi dalam pengembangan program pengabdian masyarakat UBY di masa mendatang”, Tutup Ahmad Kurniawan. (**)