SEKOLAH MANAJEMEN BUM DESA 17(SMB 17) KLATEN
KLATEN- Terspirit mensupport lebih berkembang pesatnya BUM Desa, sebagai basis pendongkrak perekonomian pedesaan, lahirlah ‘Sekolah Manajemen BUM Desa.Spirit Eko Wiratno bersama sejumlah penggiat ini, sebagai tindak lanjut diberlakukannya UU Desa, lebih mengamanatkan peran strategis desa sebagai muara pembangunan nasional.
“Karena itulah, Indonesia akan maju bila dibangun bersama-sama dari pinggir. Maksudnya dari desa,” kata Eko Wiratno salah satu penggagagas Sekolah Manajemen BUM Desa (SMB) 17 Klaten.
Sekolah Manajemen BUM Desa yang telah meluluskan beberapa angkatan ini, berkampus di Jalan Raya Sunan Pandanaran, Jiwo Kulon, Desa Trotok, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Sebagaimana dijelaskan Eko Wiranto, dari 74.000 desa di Indonesia yang sudah ada BUM Desanya tak lebih 32.000 desa. Dari jumlah itu, BUM Desa yang berjalan dan berkembang masih dibawah 2.500 BUM Desa.
Kelahiran Sekolah Manajemen BUM Desa, dimaksud memfasilitasi terbentuknya BUM Desa, mensupport BUM Desa yang sudah ada agar lebih tertata dan berkembang pesat. Baik manajemen, program kerja, maupun bidang usahanya.
“Harapan kami, desa yang belum mempunyai BUM Desa segera mendirikan dan yang sudah ada BUM Desanya dapat berkmbangkan lebih maksimal, dapat mendongkrak perekonoan masyarakat di desanya,” kata suami Dwi Suci Lestariana, SP, MP yang juga dosen Universitas Boyolali (UBY), penuh harap.
Dijelaskan juga, lembaga pendidikan ini juga menerima konsultasi bagi pendirian/ Menejemen BUM Desa se Indonesia. Para trainer SMB 17 Klaten diantaranya Drs. Heru Maryanto, M.Si (Pakar Pemberdayaan masyarakat), Erry Setyo Prabowo, S.Sos, MM (Pemberdayaan Desa dan Ekonomi) dan lainnya.