1 Hari 1 Gram Antam, 1 Hari 1 Juz Gerakan Eko Wiratno untuk Bangkitkan Energi Finansial dan Spiritual
KLATEN(Jaringan Arwira Media Group)– Harga emas Antam terus melesat. Per 15 Oktober 2025, harga jual di Butik Emas Logam Mulia mencapai Rp2.383.000 per gram, naik tajam dibandingkan Rp1.488.000 per gram setahun lalu. Artinya, dalam setahun emas Antam telah memberikan keuntungan sekitar 50 persen bagi investor yang membeli tahun sebelumnya.
Analis EWRC Indonesia, Eko Wiratno, menyebutkan:
“Antam setahun cuan 50 persen. Jika membeli 1.000 gram setahun lalu, keuntungan bisa mencapai Rp714,3 juta — atau sekitar Rp59,5 juta per bulan, dan Rp1,95 juta per hari. Begitu dahsyat potensi emas jika dikelola dengan disiplin.”
Tak heran, Eko kemudian menggagas sebuah gerakan sederhana namun mendalam:
“1 Hari 1 Gram Antam, 1 Hari 1 Juz.”
Indonesia Kehabisan Energi
Hari ini Indonesia bukan hanya kekurangan energi listrik atau BBM, tapi juga kehabisan energi mental dan spiritual. Anak muda sibuk scroll TikTok berjam-jam, orang tua pusing bayar cicilan, dan harga kebutuhan terus meroket.
Sementara itu, harga emas Antam sudah menembus Rp2,383 juta per gram — bukti betapa cepat nilai uang kita tergerus inflasi.
Di tengah situasi itu, muncul gagasan berani dari Eko Wiratno, pendiri EWRC Indonesia. Dua kalimat pendek yang terdengar “gila”, tapi justru penuh makna:
“1 Hari 1 Gram Antam, 1 Hari 1 Juz.”
1 Hari 1 Gram Antam: Tabungan atau Tamparan?
Mari jujur: siapa yang sanggup membeli 1 gram emas setiap hari? Dengan harga Rp2,383 juta, artinya sekitar Rp71 juta per bulan. Mustahil? Bisa jadi. Tapi bukankah kita dengan mudah menghabiskan ratusan ribu untuk kopi, rokok, atau nongkrong?
Eko Wiratno sengaja memprovokasi kesadaran finansial kita.
“Kalau kamu bisa keluar uang untuk gaya hidup, kenapa tidak untuk masa depan?”
Gerakan ini bukan sekadar ajakan menabung, tapi latihan disiplin dan perubahan mindset. Sebab emas bukan hanya logam kuning, tapi perisai nilai. Ketika rupiah jatuh, emas justru naik.
Konsisten menabung 1 gram per hari selama setahun berarti mengumpulkan 365 gram emas, bernilai lebih dari Rp869 juta. Ini bukan fantasi, melainkan matematika sederhana.
Jadi, apakah kita benar-benar tidak mampu — atau hanya belum mau mengubah prioritas?
1 Hari 1 Juz: Vitamin Jiwa yang Kita Abaikan
Jika emas menjaga dompet, maka Al-Qur’an menjaga jiwa.
Sayangnya, banyak dari kita lebih rajin mengecek saldo ShopeePay daripada membuka mushaf. Padahal membaca 1 juz per hari berarti khatam setiap bulan — nutrisi rohani yang mulai langka di zaman digital ini.
Menurut Eko, bangsa ini sedang mengalami defisit moral.
Korupsi, hoaks, dan degradasi nilai kian merajalela. Maka “1 Hari 1 Juz” adalah ajakan sederhana tapi revolusioner: isi otak dengan kalam Ilahi, bukan sekadar notifikasi medsos.
Sulit? Mungkin. Tapi bukankah kita sanggup menonton drama Korea berjam-jam?
Semua kembali pada pilihan — mau atau tidak.
Dua Peluru Sekaligus
Gerakan “1 Hari 1 Gram Antam, 1 Hari 1 Juz” adalah dua peluru ampuh:
-
Peluru pertama: kemandirian finansial.
-
Peluru kedua: ketahanan spiritual.
Jika bangsa ini berani menarik keduanya, maka lahirlah masyarakat yang kuat menghadapi krisis ekonomi dan tahan godaan moral.
Bayangkan anak muda yang sejak remaja menabung emas dan rutin membaca Al-Qur’an. Di usia 30 tahun, ia sudah memiliki ratusan gram emas dan hati yang tenang.
Itu bukan utopia, tapi hasil dari disiplin dan keteguhan tekad.
Mau Sampai Kapan Jadi Budak?
Hari ini banyak dari kita hidup sebagai budak gaji, budak cicilan, budak likes media sosial. Kita bekerja keras, tapi yang kaya justru perusahaan besar. Kita terlihat sibuk, tapi batin tetap kosong.
Eko Wiratno tidak memberi teori rumit. Ia hanya menantang:
“Berani tidak kamu menabung emas dan membaca Al-Qur’an setiap hari?”
Jika tidak, maka 10 tahun lagi hidup kita bisa jadi tetap sama: miskin harta, miskin jiwa.
Tapi kalau berani, berarti kita sedang memutus rantai perbudakan modern — menuju kemerdekaan sejati.
Saatnya Membuktikan
Perubahan besar tidak lahir dari wacana, melainkan dari langkah kecil yang konsisten.
Satu gram emas hari ini. Satu juz bacaan hari ini. Itu saja.
Eko Wiratno dan EWRC Indonesia telah memberi rumus sederhana namun tajam.
Kini, keputusan ada di tangan kita: menjadi generasi tangguh atau generasi rebahan.
Karena sejatinya, masa depan dibeli hari ini —
dengan emas di tangan, dan Al-Qur’an di hati.
Berikut adalah daftar harga emas Antam yang dijual di Butik Emas Logam Mulia, pada 15 Oktober 2024 :
0,5 gram: Rp794.000
1 gram: Rp1.488.000
2 gram: Rp2.926.000
3 gram: Rp4.371.000
5 gram: Rp7.255.000
10 gram: Rp14.420.000
25 gram: Rp35.900.000
50 gram: Rp71.650.000
100 gram: Rp143.120.000
250 gram: Rp357.500.000
500 gram: Rp714.750.000
1000 gram: Rp1.428.600.000
Simak daftar lengkap harga terbaru emas Antam per 15 Oktober 2025
0.5 gram: Rp1.241.500
1 gram: Rp2.383.000
2 gram: Rp4.706.000
5 gram: Rp11.690.000
10 gram: Rp23.325.000
25 gram: Rp58.187.000
50 gram: Rp116.295.000
100 gram: Rp232.512.000
250 gram: Rp581.015.000
500 gram: Rp1.161.820.000
1.000 gram: Rp2.323.600.000
Sekadar ilustrasi, berikut ini kalkulasi potensi untung/rugi andaikata para investor membeli emas pada beberapa kurun waktu dan menjual saat ini:
Kalkulasi Potensi Untung/Rugi:
- Membeli emas pada 08 Oktober 2025 (Rp 2.296.000 per gram) = -2.79% (rugi)
- Membeli emas pada 15 September 2025 (Rp 2.093.000 per gram) = 6.64% (untung)
- Membeli emas pada 15 Juli 2025 (Rp 1.914.000 per gram) = 16.61% (untung)
- Membeli emas pada 15 April 2025 (Rp 1.896.000 per gram) = 17.72% (untung)
- Membeli emas pada 15 Januari 2025 (Rp 1.564.000 per gram) = 42.71% (untung)
- Membeli emas pada 15 Oktober 2024 (Rp 1.488.000 per gram) = 50.00% (untung)
- Membeli emas pada 15 Juli 2024 (Rp 1.399.000 per gram) = 59.54% (untung)
- Membeli emas pada 15 April 2024 (Rp 1.315.000 per gram) = 69.73% (untung)
- Membeli emas pada 15 Januari 2024 (Rp 1.130.000 per gram) = 97.52% (untung)