[otw_is sidebar=otw-sidebar-7]
Pak Supar(66 Tahun) Seorang Marbot di Klaten Semangat Berkurban !
KLATEN(Jaringan Arwira Media Group)– Idul Adha, selain menjadi hari besar umat Islam yang penuh makna, selalu menjadi momen yang sarat dengan cerita-cerita inspiratif. Momen berbagi, momen berkurban, dan momen mempererat tali silaturahmi. Tapi di antara ribuan kisah yang ada, satu cerita tentang seorang bapak tua bernama Mbah Supar berhasil mencuri perhatian banyak orang. Cerita beliau bukan hanya tentang kurban, tapi lebih dari itu, tentang keteguhan hati, semangat, dan ketulusan yang mengingatkan kita semua tentang esensi sebenarnya dari berkurban.
Bapak Supar adalah sosok yang sederhana, bagaimana beliau menuntun seekor kambing kurban dengan langkah yang tertatih. Pakaiannya yang sederhana, bahkan sedikit koyak, dan kondisi fisiknya yang mungkin tidak lagi sempurna—terlihat jelas beliau memiliki keterbatasan dalam berjalan. Namun, di balik semua itu, ada semangat yang luar biasa kuat dan tekad yang bulat. Mbah Supar tidak membiarkan kondisi fisiknya menjadi alasan untuk tidak menunaikan perintah Allah. Beliau berjalan pasti, penuh keyakinan, membawa kambing kurban sebagai wujud pengabdian dan kepatuhan terhadap ajaran agama.
Kisah ini bukan hanya sekadar cerita yang bikin orang terharu. Lebih dari itu, kisah Mbah Supar adalah cermin bagi kita semua, pengingat bahwa berkurban bukan soal seberapa kaya kita, tapi soal seberapa tulus niat dan kesungguhan hati kita. Dalam kehidupan yang serba cepat dan penuh kompetisi, kita sering kali lupa akan nilai-nilai sederhana tapi mendalam seperti ini.
Sering kali kita menunda untuk berbuat baik atau beribadah dengan alasan “belum cukup” — belum cukup uang, belum cukup waktu, belum cukup kondisi yang ideal. Padahal, seperti yang ditunjukkan oleh Bapak Supar, yang terpenting adalah niat dan usaha. Allah melihat hati, bukan materi. Berkurban tidak melulu tentang uang banyak atau hewan kurban yang mewah. Justru, keikhlasan dari orang yang “biasa” tapi punya semangat luar biasa seperti Bapak Supar ini yang benar-benar menggetarkan hati.
Related
- Prev Direktur Utama Lakeisha Group Andriyanto, M.Pd hadir di Unnes Semarang dalam Rangkaian Seminar Nasional dan Call for Papers bertema “Pendidikan dan Literasi Kesejarahan”
- Next Pendiri Eko Wiratno Research and Consulting[EWRC] Indonesia Hadiri Ujian Terbuka Disertasi Dr Eko Purbiyanto Dosen “nyentrik”asal Solo