[otw_is sidebar=otw-sidebar-4]

H. Sunarto, SE, MM: Figur Inspiratif dari Kota Bersinar yang Mengubah Jalan Hidup Oleh: Harsana, S.AP, M.Si

[otw_is sidebar=otw-sidebar-5]
[otw_is sidebar=otw-sidebar-7]

Setiap manusia memiliki kisah perjalanan hidup yang penuh lika-liku, haru, dan bahagia. Dalam setiap perjalanan itu, selalu ada sosok yang hadir sebagai penunjuk arah, pembuka jalan, sekaligus sumber inspirasi. Dalam hidup saya, ada dua figur penting yang tidak bisa dilepaskan dari cerita perubahan: H. Sunarto, SE, MM dan Maz Boz Eko Wiratno.

Tanpa mereka, mustahil saya – seorang anak desa sederhana – bisa menapaki jalan panjang hingga meraih gelar sarjana, magister, dan dipercaya menjadi dosen serta guru.

Perjalanan Panjang Anak Desa

Saya lahir di Dukuh Padasan, Desa Gununggajah, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, dari keluarga sederhana. Ayah saya selalu berkeinginan agar saya menjadi seorang guru. Namun, cita-cita itu sempat pupus ketika SPG (Sekolah Pendidikan Guru) ditutup pada awal 1990-an.

Selepas SMP, saya melanjutkan pendidikan ke SMPS (Sekolah Menengah Pekerjaan Sosial) dan lulus pada tahun 1994. Keinginan untuk kuliah sebenarnya sangat besar, tetapi keterbatasan biaya membuat langkah itu terhenti. Saya pun merantau ke Sampit, Kalimantan Tengah, dan bekerja sebagai penjual es potong keliling.

Di kota rantau itu saya belajar arti kerja keras. Setiap rupiah saya tabung, dengan harapan kelak bisa pulang ke Klaten sebagai orang yang bermanfaat, minimal bagi keluarga sendiri.

Perjalanan hidup membawa saya ke Pondok Pesantren Gading Manggu Perak, Jombang untuk menimba ilmu agama. Tahun 1997 saya kembali ke Sampit bekerja sebagai sales marketing penerbit buku. Namun, kerusuhan Sampit tahun 2001 memaksa saya pulang. Upaya membuka usaha konveksi di Jombang juga gagal akibat krisis 2003.

Akhirnya, saya kembali ke Klaten. Untuk bertahan hidup, saya kembali berjualan es susu keliling dari sekolah ke sekolah. Meski sederhana, saya tidak pernah berhenti bermimpi.

Titik Balik Kehidupan

Tahun 2016 menjadi titik balik besar dalam hidup saya. Dalam sebuah pengajian, saya bertemu Drs. Sunarno, MM, yang memperkenalkan saya kepada H. Sunarto, SE, MM, Ketua Yayasan Insan Bakti Klaten, tokoh pendidikan dari tanah kelahiran saya sendiri.

Pada saat yang sama, saya juga dipertemukan kembali dengan sahabat lama, Maz Boz Eko Wiratno – Boz penerbit sekaligus konsultan pendidikan. Bersamanya saya dulu pernah mengais rezeki dari sekolah ke sekolah. Namun, hubungan itu jauh melampaui sekadar persahabatan. Bagi saya, Maz Boz adalah guru akademik dan pembimbing intelektual yang menyalakan kembali semangat menuntut ilmu.

Dengan dorongan dan bimbingan dua tokoh inilah saya akhirnya memutuskan untuk kuliah di usia 46 tahun – sebuah keputusan besar yang mengubah seluruh jalan hidup saya.

Peran Besar H. Sunarto, SE, MM

Pada 4 Agustus 2016, saya resmi diterima sebagai mahasiswa STIA Madani Klaten, jurusan Administrasi Publik. Berkat dorongan dan kebaikan H. Sunarto, saya memperoleh beasiswa dan keringanan biaya kuliah.

Sebagai putra asli Klaten, H. Sunarto, SE, MM dikenal luas sebagai tokoh pendidikan sekaligus penggerak sosial. Beliau adalah dosen yang penyabar, kalem, penuh perhatian, namun juga menanamkan kedisiplinan tinggi. Bagi mahasiswa, beliau tidak hanya menjadi pengajar, tetapi juga pembimbing kehidupan.

Tidak berhenti di ruang kelas, kepedulian beliau diwujudkan lewat beasiswa, bantuan biaya, hingga motivasi bagi mahasiswa dari keluarga sederhana. Baginya, pendidikan adalah jalan memperbaiki nasib.

Salah satu gagasannya yang membekas di hati saya adalah “One Person One Product” – sebuah konsep yang menekankan pentingnya kemandirian ekonomi melalui pendidikan dan wirausaha. Dari gagasan itu, saya terinspirasi untuk mengembangkan program “One Person Multi Produk” yang hari ini benar-benar saya jalankan melalui berbagai usaha.

Maz Boz Eko Wiratno: Sahabat Sejati, Guru Sejati

Nama Maz Boz Eko Wiratno sudah saya kenal sejak tahun 2008. Ia bukan hanya sahabat, tetapi juga pembimbing yang selalu mendorong saya untuk kuliah sejak 2010.

Maz Boz adalah contoh nyata bahwa sahabat sejati adalah guru yang tulus: membimbing tanpa pamrih, memberi motivasi tanpa lelah, dan hadir di setiap langkah perjuangan. Bahkan, tesis saya dijadikan buku ber-ISBN olehnya, sehingga bermanfaat untuk dunia akademik.

Meraih Sarjana dan Magister di Usia Matang

Dengan penuh perjuangan, saya menempuh kuliah di STIA Madani hingga lulus tepat waktu pada 17 Juli 2020. Tidak berhenti di sana, saya melanjutkan S2 di Universitas Slamet Riyadi Surakarta, di tengah tantangan pandemi Covid-19.

Akhirnya, pada 22 Februari 2022, saya resmi menyandang gelar magister. Kini, saya dipercaya menjadi dosen di STIA Madani Klaten – kampus yang dulu membesarkan saya – berkat rekomendasi H. Sunarto.

Refleksi: Pendidikan adalah Jalan Perubahan

Kisah ini adalah bukti nyata bahwa pendidikan mampu mengubah jalan hidup seseorang. Dari keluarga sederhana, saya bisa menapaki tangga ilmu hingga jenjang magister berkat doa orang tua, kerja keras, dan dukungan figur-figur inspiratif.

Bagi saya, pendidikan bukan sekadar gelar, melainkan tangga pengabdian. Gelar sarjana dan magister bukan akhir, melainkan awal tanggung jawab untuk mendidik, berdakwah, dan menginspirasi orang lain.

Saya percaya pada filosofi sederhana:

“Selama ada tekad, doa, dan guru yang tulus membimbing, tidak ada batas untuk meraih ilmu, sekalipun usia telah menua.”

Ucapan Syukur dan Penutup

Dengan penuh syukur, saya menyampaikan:

“Alhamdulillahi jazakallohu khoiro, saya haturkan kepada guru, dosen, sekaligus panutan saya, Bapak H. Sunarto, SE, MM, serta sahabat dan pembimbing akademik saya, Maz Boz Eko Wiratno. Mereka berdua adalah jalan perubahan besar dalam hidup saya, hingga saya bisa mewujudkan cita-cita ayah saya: menjadi seorang mubaligh, sarjana, bahkan magister. Kini saya juga dipercaya sebagai guru dan dosen.”

Kisah ini menjadi pengingat bahwa keberhasilan tidak lahir sendirian. Ada doa orang tua, ada perjuangan, dan ada tangan-tangan tulus yang membimbing.

Bagi saya, dua sosok itu adalah H. Sunarto, SE, MM dan Maz Boz Eko Wiratno – figur inspiratif dari Kota Bersinar yang bukan hanya mengubah hidup saya, tetapi juga menyalakan api semangat untuk terus berkarya di dunia pendidikan, dakwah, dan wirausaha.

Semoga H. Sunarto, SE, MM senantiasa diberikan kesehatan, kekuatan, dan umur panjang penuh keberkahan. Semoga Maz Boz Eko Wiratno terus menjadi guru bagi banyak orang. Dan semoga kisah ini menjadi inspirasi nasional, bahwa pendidikan adalah cahaya yang mampu mengubah gelapnya keterbatasan menjadi terang keberhasilan.

[otw_is sidebar=otw-sidebar-6]
author

Author: 

Leave a Reply