[otw_is sidebar=otw-sidebar-4]

Kolaborasi KKN Universitas Boyolali kelompok 19 dan IPPM Desa Bandung Wonosegoro Lahirkan Bank Sampah Inspiratif

[otw_is sidebar=otw-sidebar-5]
[otw_is sidebar=otw-sidebar-7]


Boyolali (Jaringan Arwira Media Group) – Mahasiswa Kelompok 19 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Boyolali (UBY) tahun 2025 menggagas program inovatif di Desa Bandung, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Bersama warga, mereka menginisiasi pengelolaan dan pemanfaatan limbah rumah tangga anorganik melalui program Bank Sampah, pada hari Rabu(31/07/2025).

Program yang diusung dengan tajuk “Dari Sampah Jadi Berkah, Dari Berkah Kita Berbagi” ini tidak hanya menyasar aspek lingkungan, tetapi juga menumbuhkan kepedulian sosial. Limbah anorganik seperti kardus, botol plastik, gelas plastik, dan kaleng bekas dikumpulkan warga untuk kemudian disalurkan ke pengepul melalui pengelola Bank Sampah. Menariknya, hasil penjualan sampah tersebut digunakan untuk memberikan santunan bagi anak yatim dan piatu di Desa Bandung.

Ketua IPPM (Ikatan Pemuda Pelajar Masjid) Desa Bandung, Bayu, yang menjadi penggerak Bank Sampah, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk edukasi masyarakat terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekaligus memanfaatkan potensi ekonomi dari sampah.

“Dengan adanya program ini akan mengedukasi masyarakat terkait lingkungan, kebersihan, dan juga pemanfaatan sampah yang bisa didaur ulang,” ungkap Bayu.

Kepala Dusun Bandung bagian barat, Bapak Sarjono, menyambut positif inisiatif tersebut. Ia menilai program yang digagas mahasiswa KKN bersama IPPM mampu menghadirkan nilai ganda, yaitu kebersihan lingkungan dan kebermanfaatan sosial.

“Bahwa ini edukasi masyarakat, dan nantinya insyaallah apa yang kalian tindakkan semua ini akan menjadi contoh baik bagi lingkungan khususnya di Desa Bandung,” ujarnya.

Program ini disambut antusias oleh warga. Ketua KKN Desa Bandung, Renda Hilmawan, menyampaikan rasa syukurnya bisa berkontribusi dalam kegiatan yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat.

“Kami merasa senang bisa membantu menghadirkan program yang bukan hanya bermanfaat untuk kebersihan, tetapi juga punya dampak sosial nyata,” ungkap Renda.

Sementara itu, salah satu anggota KKN, Eny Puji Handayani, turut menyampaikan terima kasih atas keterlibatan aktif masyarakat. “Kami berterima kasih atas partisipasi warga Desa Bandung yang begitu mendukung. Semoga program ini dapat terus berjalan meski masa KKN sudah berakhir,” tuturnya.

Kegiatan KKN ini dibimbing langsung oleh dua dosen pembimbing lapangan, yakni Dr. Adhiputro Pangarso, SH, MH dan Etty Sri Hertini, SP, M.Si. Kelompok 19 terdiri dari mahasiswa lintas program studi, meliputi Peternakan, Teknik Informatika, Ilmu Komunikasi, Manajemen, Akuntansi, hingga Ilmu Hukum.

KKN di Desa Bandung dimulai sejak 21 Juli 2025 dan akan berakhir pada 21 Agustus 2025. Selama satu bulan penuh, mahasiswa tidak hanya mengabdikan diri melalui program Bank Sampah, tetapi juga mengintegrasikan keilmuan lintas disiplin untuk membantu pemberdayaan masyarakat desa.

Melalui program ini, Desa Bandung membuktikan bahwa pengelolaan sampah bisa menjadi solusi yang menghubungkan kepedulian lingkungan dengan solidaritas sosial. Mahasiswa KKN berharap, Bank Sampah Desa Bandung dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Boyolali, bahkan di Indonesia, untuk membangun ekosistem keberlanjutan berbasis masyarakat.

Dengan semangat kebersamaan, warga dan mahasiswa meyakini bahwa dari sampah pun bisa lahir keberkahan, dan dari keberkahan itulah tumbuh semangat berbagi.(**)

 

 

 

 

 

[otw_is sidebar=otw-sidebar-6]
author

Author: 

Leave a Reply