JOS! KKN Kelompok 9 Universitas Boyolali Hidupkan Kembali Taman Obat Keluarga di Dusun Kliyo, Bojong, Wonosegoro
Boyolali(JARINGAN ARWIRA MEDIA GROUP)- Hari ini Jumat(15/08/)2025 Suasana di Dusun Kliyo, Desa Bojong, Kecamatan Wonosegoro,Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah tampak berbeda. Lahan kosong di sudut dusun yang sebelumnya kurang terawat kini berubah menjadi hijau, rapi, dan tertata berkat sentuhan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 9 Universitas Boyolali (UBY).
Dalam program bertema Pengembangan Taman Obat Keluarga (TOGA) ini, para mahasiswa tidak hanya menanam tanaman herbal, tetapi juga menanamkan semangat baru di hati warga untuk kembali memanfaatkan kearifan lokal dalam menjaga kesehatan.
Kegiatan dimulai dengan pembersihan lahan yang telah disediakan warga. Mahasiswa dan warga bekerja bahu-membahu mencabut gulma, merapikan tanah, dan menata bedengan. Setelah itu, berbagai tanaman obat ditanam, di antaranya jahe, kunyit, kencur, serai, lengkuas, dan beberapa tanaman herbal lain yang memiliki khasiat kesehatan.
Ketua Kelompok KKN 9 UBY, Dzauraz Zidnan Rafiki, menegaskan pentingnya keberadaan TOGA di tengah masyarakat pedesaan.
“TOGA ini tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan keluarga, tapi juga bisa menjadi peluang usaha jika dikelola dengan baik. Hasil panennya dapat diolah menjadi jamu, minuman herbal, atau dijual langsung sebagai bahan segar,” ujarnya.
Bagi sebagian warga, program ini seperti membangkitkan kenangan lama. Dulu, hampir setiap rumah di Dusun Kliyo memiliki tanaman obat di pekarangan. Namun, seiring waktu, tradisi itu mulai hilang.
Ibu Darwati, salah satu warga, merasa program ini membawa energi positif.
“Dulu di sini banyak tanaman obat, tapi lama-lama hilang. Dengan adanya program ini, jadi semangat lagi untuk menanam,” katanya sambil tersenyum.
Sekretaris kelompok, Lintang Arindasanti, menyambut baik keberhasilan program ini.
“Saya senang sekali melihat warga terlibat aktif. Kegiatan seperti ini bisa mempererat hubungan antarwarga sekaligus memberikan manfaat nyata,” ungkap Lintang.
Bendahara kelompok, Mursariningsih, juga mengakui tingginya semangat peserta.
“Peserta sangat antusias sekali, baik mahasiswa maupun warga. Semua kompak, dari awal membersihkan lahan sampai proses penanaman selesai,” ujarnya.
Humas kelompok, Agastya Putra Ramadhan, menilai kegiatan ini luar biasa.
“Bukan hanya hasil akhirnya yang penting, tetapi prosesnya yang melibatkan banyak pihak. Ini bentuk gotong royong yang patut dipertahankan,” katanya.
Selain menanam TOGA, Tim KKN 9 juga mengecat pagar dan gapura masuk kebun agar terlihat lebih menarik dan terawat. Dengan sentuhan warna cerah, area TOGA kini terlihat lebih hidup dan menjadi titik baru yang menarik perhatian warga dan pengunjung dusun.
Arinda, salah satu anggota tim, mengungkapkan harapan besarnya.
“Kami ingin meninggalkan sesuatu yang bermanfaat dan berkelanjutan. TOGA ini diharapkan menjadi sumber kesehatan alami bagi warga, sekaligus ruang belajar bersama untuk mengenal dan mengolah tanaman herbal,” jelasnya.
Tak hanya menanam, mahasiswa KKN juga mengadakan sesi edukasi bagi warga, mulai dari mengenal manfaat tiap tanaman, cara perawatan, hingga teknik pengolahan menjadi ramuan herbal sederhana. Edukasi ini diharapkan membuat warga lebih percaya diri memanfaatkan tanaman obat untuk kebutuhan sehari-hari.
Program ini menjadi bukti nyata bahwa kearifan lokal seperti TOGA masih relevan di era modern, bahkan bisa menjadi solusi bagi ketahanan kesehatan dan ekonomi desa.
Kegiatan ini didampingi langsung oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Fanny Hendro Aryo Putro, S.Sos., M.I.Kom dan Amy Wulandari, S.E., M.Ak, serta diikuti oleh 16 mahasiswa dari berbagai program studi, antara lain Peternakan, Teknologi Informasi, Agroteknologi, Ilmu Komunikasi, Manajemen, Akuntansi, dan Ilmu Hukum.
Dengan berakhirnya masa KKN nanti, Tim KKN 9 UBY berharap warga dapat menjaga dan mengembangkan kebun TOGA ini agar terus menjadi kebanggaan Dusun Kliyo, sekaligus sumber manfaat bagi generasi mendatang.(**)