Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Janabadra Laksanakan Implementasi Program Kampus Mengajar Dukung Mbkm – Kemdikbud
Yogyakarta- Dalam rangka mendukung program MBKM yang diselenggarakan oleh Kemdikbud, Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Janabadra kembali berpartisipasi aktif dalam program Kampus Mengajar Angkatan II Tahun 2021 yang difasilitasi oleh Kemdikbud.
Seperti yang diketahui sebelumnya bahwa program Kampus Mengajar ini merupakan sebuah program nasional pemerintah yang diselenggarakan melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Melalui program ini Kemdikbud memberikan fasilitas kepada universitas diantaranya penyediaan daftar mitra sekolah yang membutuhkan; bantuan biaya hidup dan UKT; serta pengakuan hingga 20 sks bagi mahasiswa penerima program ini. Hal tersebut dilakukan guna mendorong dan mendukung mahasiswa dari universitas untuk ikut serta memberikan kontribusi sebagai agen perubahan untuk tantangan pendidikan Indonesia; menjadi mitra guru untuk berinovasi dalam pembelajaran literasi, numerasi serta adaptasi teknologi bagi Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menangah Pertama (SMP) selama 1 semester; serta mengasah keterampilan sosial: empati, komunikasi, kepemimpinan, pemecahan masalah, inovasi dan kreativitas sehingga diharapkan dapat melatih keterampilan yang nantinya akan berguna bagi masa depan baik dalam kehidupan personal maupun profesional bagi para penerus bangsa ini (kemdikbud.go.id).
Delapan mahasiswa EP UJB diberangkatkan langsung ke sekolah-sekolah yang terdaftar dalam program ini, diantara yaitu:
1. Bertoldus Jebarus di SD NEGERI KOTAGEDE 4
2. Novita Ariyanti di SD NEGERI KOTAGEDE 4
3. Nurfitriani di SD NEGERI KOTAGEDE 4
4. Andini Yulinda Eka Putri di SMP Negeri 4 dan SMP Negeri 2 Gamping
5. Rois di SD PETINGGEN
6. Ainol Yaqin di SD MUHAMMADIYAH KLEPU
7. Wildianto Teene di SD Negeri Randusari
8. Maulidiya di SD Negeri Kemiri
Banyak program telah di implementasikan mereka secara langsung melalui program Kampus Mengajar Angkatan II ini ke sekolah-sekolah yang membutuhkan. Seperti yang telah dilakukan oleh Maulidiya (Mahasiswa EP UJB) yang menceritakan bagaimana pengalamannya membantu meningkatkan literasi dan numerasi siswa di SD Negeri Kemiri, Yogyakarta. Dengan cara membuat “Taman Baca”, program peminjaman buku untuk para siswa, serta mengadakan kegiatan “English Club” di sekolah, Maulidiya berharap dapat membantu mendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut. Program unggulan Kampus Mengajar lain juga telah banyak dilakukan oleh para mahasiswa-mahasiswa EP UJB ini , seperti:
1. Pembelajaran Berbasis STEAM
STEAM adalah sebuah singkatan untuk Sains (science), Teknologi (technology), Teknik (engineering), Seni (art) dan Matematika (mathematic). STEAM adalah sebuah pendekatan pembelajaran terpadu yang mendorong siswa untuk berpikir lebih luas tentang masalah di dunia nyata. Hasilnya, para peserta didik pun didorong untuk mempelajari dan menyatukan berbagai jenis ilmu ini. Praktik yang kami lakukan yaitu membuat parasut dari benang. Pada intinya bahwa materi IPA tentang sumber energi (identifikasi bentuk energi) dan Matematika tentang bangun datar (luas, keliling permukaan dan pengukuran).
2. Pengujian Aplikasi Aksi SD
Tujuannya yaitu untuk mengetahui kemampuan Literasi dan Numerasi dari para siswa. Dengan aplikasi ini kita mengetahui bahwa ada sebagian para siswa yang belum bisa membaca dan menghitung. Oleh karena itu, aplikasi ini sangat membantu kami dalam mengetahui kemampuan dari para siswa.
3. Mengajar Siswa dengan metode Slow Leaner
merupakan program kami yang dikhususkan untuk siswa yang mempunyai masalah belajar, terutama masalah membaca dan menulis serta berhitung. Siswa yang ikut program ini merupakan hasil dari pengamatan para guru dan mahasiswa yang memberikan kuesioner kepada para orang tua melalui Google from.
4. Pelatihan Google Workspace
Pelatihan ini ditujukan untuk Bapak Ibu guru di SMP N 4 Gamping yang diisi langsung oleh DPL kami sebagai narasumber dan kami mahasiswa mendampingi guru-guru yang masih belum paham. Pelatihan ini mencakup 3 materi yakni Classroom, Gmeet, & Zoom dikarena kebanyakan guru disana masih belum menguasai media pembelajaran tersebut.
5. Pojok Baca dan Sharing IT
Dimana di pojok baca di fokuskan pada kelas 1 dan 2 karena mreka belum pernah mengadakan kelas ofline sama sekali dan di kec sleman sendiri pada waktu itu masih belum di perbolehkan untuk melakukan pembelajaran luring sedangkan guru hanya memberikan materi lewat wa tentunya untuk kelas 1 dan 2 masih kebingungan dan akan sulit mengetahui apakah mreka benar-benar menguasai materi terkait literasi dan nomerasi atau tidak. Sehingga saya dan teman-teman punya program melalui pojok baca tadi dimana hanya sebagian siswa kelas 1 dan 2 di jadwal untuk datang ke sekolah dengan tetep prokes yang ketat. Yang kedua sharing IT itu adalah dengam sosialisasi AKSI kepada guru dimana saya dan teman-teman mengenalkan kepada guru sd terkait asasmen simpel dan tentunya akan membantu guru mengetahui sejauh mana siswanya paham terkait literasi dan nomerasinya.
Sumber Berita : Rini Raharti / Ka. Prodi Ekonomi Pembangunan UJB