[otw_is sidebar=otw-sidebar-4]

Pengaruh Pandemi Covid 19 terhadap kesehatan dan social kemasyarakatan (Goresan Sederhana dalam Mengapreasiasi Hari Kesehatan Nasional) Oleh: Sri Suwarni (Dosen Poltekkes Surakarta, Mahasiswa S3 Pemberdayaan Masyarakat UNS)

[otw_is sidebar=otw-sidebar-5]
[otw_is sidebar=otw-sidebar-7]

Munculnya pandemic yang menyebar luas karena virus corona menyebabakan perubahan yang sangat signifikan dalam kehidupan di masyarakat. Covid 19, memberikan goresan cerita anak dan masyarakat bangsa bahkan dunia. Isolasi, mengisolasi bahkan harus terisolasi ditengah merebaknya denyut kehidupan yang harus terus merayap. Sehari, seminggu, sebulan, setahun dan lebih dari tiga tahun saat ini. Covid -19 telah berlalu, namun issue varian baru merebak disana sini. Sambil menata lagi puzzle kehidupan yang harus dijalani, ekonomi, sosial, pendidikan dan masih banyak lagi. Covid-19 memang berdampak pada semuai lini kehidupan. Di Hari Kesehatan Nasional (HKN) ini penulis akan mengulas tentang pengaruh covid-19 terhadap kesehatan dan sosial kemasyarakatan.  

Kebiasaan yang telah familiar dengan pembelajaran dan pekerjaan secara daring memberikan dampak yang cukup signifikan pada kondisi kesehatan individu dan sosial kemasyarakatan. Individu jadi lebih intens dalam berinteraksi dengan gadget  dengan memanfaatkan social media dari pada berinteraksi secara langsung dengan individu lainnya. Dapat dibayangkan, perubahan gaya hidup yang dramatis ini, akibat imobilisasi (rawat inap dan istirahat), karantina, dan ketidakaktifan fisik dapat menyebabkan gangguan kesehatan populasi umum (Woods et al., 2020).

Kondisi ini merupakan imbas dari isolasi saat mewabahnya pandemic covid-19, semia aktivita dilakukan didalam rumah bahkan didalam kamar. Penerapan lockdown telah membatasi kegiatan olahraga di luar ruangan, memaksa orang untuk berolahraga di rumah (Constandt et al., 2020), Penurunan aktivitas fisik ini akan berdampak pada kesehatan. Hasil penelitian di Sukarjo Jawa Tengah menunjukkan bahwa ada hubungan aktivitas fisik dan Indeks Massa Tubuh pada Remaja. Ketidakseimbangan antara aktivitas fisik dan asupan energi akan menyebabkan peningkatan berat badan (Rukmana et al., 2020). Berkurangnya aktivitas fisik berakibat peningkatan resiko penyakit tidak menular (Nurmidin et al., 2020). Selain itu, gaya hidup statis dapat mengganggu sistem imun tubuh sehingga menyebabkan munculnya penyakit yang bersifat non-infeksi (degeneratif) maupun infeksi. Rendahnya aktivitas fisik berhubungan dengan timbulnya gangguan mental dan ternyata menyebabkan system imun melemah dan seseorang akan lebih rentan terhadap infeksi.

Dampak serius pandemi yang lain yaitu munculnya tekanan psikologis global, hasil penelitian melaporkan adanya peningkatan prevalensi morbiditas psikiatri terkait pandemi dan tekanan psikologis (Smith et al., 2020). Kriteria wajib orang dikatakan sehat secara jiwa dan mental menurut WHO  yaitu; (1) mampu menyesuaikan diri dengan baik pada kenyataan, (2) adanya kepuasan dalam diri, baik kepuasan atas usaha atau memberi sesuatu, (3) adanya hubungan antar manusia, seperti sikap saling tolong-menolong, (4) introspeksi diri, (5) menyelesaikan permusuhan secara kreatif dan konstruktif, dan( 6) mempunyai rasa kasih sayang. Jika kriteria tersebut dapat dimiliki oleh setiap individu, maka dapat meminimalisir terjadinya kondisi mental yang tidak sehat pada individu.

Supaya kita sehat sesuai kriteria WHO, kita harus belajar bersikap menghargai diri sendiri, memahami dan menerima keterbatasan diri sendiri dan keterbatasan orang lain, memahami kenyataan bahwa semua tingkah laku ada penyebabnya, serta memahami dorongan untuk aktualisasi diri. Hal diatas merupakan upaya penting seorang individu dalam menjaga kesehatan mentalnya agar terhindar dari gangguan. Satu lagi upaya yang bisa kita lakukan adalah berserah diri kepada Allah SWT, penentu dan pemilik alam semesta. Cara meningkatkan religiusitas dan kebermaknaan hidup seseorang memiliki peranan penting dalam mewujudkan kesehatan mental dengan mengikuti kegiatan keagamaan.

Dampak pandemic covid-19 lainnya adalah di bidang social. Kurangnya interaksi langsung antara secara otomatis akan mengurangi internalisasi nilai-nilai karakter yang semestinya harus tertanam pada setiap individu di masyarakat. Kondisi yang telah terjadi mengakibatkan degradasi moral pada individu terutama anak. Pendidikan yang bukan hanya transfer ilmu pengetahuan namun juga harus diikuti dengan pembentukan akhlak dan karakter pada anak didik kurang tercapai. Maka mungkin sekarang sering kita jumpai anak yang adap kesantunnanya berkurang, cenderung tidak peduli dengan lingkungan atau lebih intens dengan gadgednya. Pendidikan karakter juga bertujuan membentuk kepribadian seseorang agar berperilaku jujur, baik dan bertanggungjawab, menghormati dan menghargai orang lain, adil, tidak diskriminatif, egaliter, pekerja keras dan karakter-karakter unggul lainnya (Mahmud, 2005). Pendidikan karakter harus dibiasakan dan dipratikkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.  .

Dalam rangka HKN ke-58 pada 12 November 2022 dengan tema “Bangkit Indonesiaku Sehat Negeriku”, penulis mengajak pembaca dan masyarakat untuk meningkatkan aktivitas fisik. Aktivitas fisik sebaiknya dilakukan secara rutin dengan durasi seminggu tiga kali atau lebih dengan tingkat sedang sampai tingkat latihan berat dilakukan minimal 30 menit setiap hari. Secara khusus, olahraga dan aktivitas fisik dapat dilakukan di rumah. Kita semua harus bergerak secara aktif, berapapun usia kita. Dalam posisi tertentu, duduk misalnya, harus ada waktu 3-5 menit untuk berdiri, berjalan dan melakukan peregangan. Aktivitas seperti ini akan membantu membuat otot lebih rileks, meningkatkan sirkulasi darah dan aktivitas otot. Selain itu, aktivitas fisik juga dapat membantu untuk meningkatkan sistem imun sehingga tubuh dapat terhindar dari infeksi. (Callow et al., 2020). Untuk meningkatkan kesehaatn mental kita tingkatkan sikap religius, lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT serta untuk menutup kekurangan akibat system dan kodisi yang terjadi maka mari kita memulai dari diri sendiri dan keluarga untuk melakukan pendidikan karakter supaya tercipta masyarakat dan generasi sehat dan beradap. Semoga kita semua mampu menjalani kehiduoan dengan sukses dan berkah atas karunia dan kehendak-Nya, aamiin.

 

REFERENSI

Callow, Daniel D., Arnold-Nedimala, NaomiA., Jordan, Leslie S., Pena, Gabriel S.,Won, Junyeon, Woodard, John L., &Smith, J. Carson. (2020). The MentalHealth Benefits of Physical Activity inOlder Adults Survive the COVID-19Pandemic.American Journal ofGeriatric Psychiatry, 28(10), 1046–1057.https://doi.org/10.1016/j.jagp.2020.06.024

Constandt, B., Thibaut, E., De Bosscher, V., Scheerder, J., Ricour, M., & Willem, A. (2020). Exercising in Times of Lockdown: An Analysis of the Impact of COVID-19 on Levels and Patterns of Exercise among Adults in Belgium. Int. J. Environ. Res. Public Health, 17, 4144. https://doi.org/10.3390/ijerph17114144

Mahmud, A. (2005). Pemikiran Islam Kontemporer di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nurmidin et al., (2020).Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Aktivitas Fisik dan Penerapan Prinsip Gizi Seimbang pada Mahasiswa Pascasarjana. Indonesian Journal of Public Health and Community Medicine Vol. 1, No. 4, Nopember 2020

Rukmana, E., Permatasari, T., & Emilia, E. (2020). ORIGINAL ARTICLE HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI PADA REMAJA SELAMA PANDEMI COVID-19 DI KOTA MEDAN The Association Between Physical Activity with Nutritional Status of Adolescents During the COVID-19 Pandemic in Medan City. 3(2), 88–93.

Woods, J. A., Hutchinson, N. T., Powers, S. K., Roberts, W. O., Gomez-cabrera, M. C., Radak, Z., Berkes, I., Boros, A., & Boldogh, I. (2020). Since January 2020 Elsevier has created a COVID-19 resource centre with free information in English and Mandarin on the novel coronavirus COVID- 19 . The COVID-19 resource centre is hosted on Elsevier, Connect , the company ’ s public news and information. Sport Medicine and Health Science, January.

Smith, L., Jacob, L., Yakkundi, A., McDermott, D., Armstrong, N. C., Barnett, Y., Lopez-Sanchez, G. F., Martin, S., Butler, L., & Tully, M. (2020). Correlates of symptoms of anxiety and depression and mental wellbeing associated with COVID-19: A cross-sectional study of UK-based respondents. Psychiatry Res, 291, 113138. https://doi.org/10.1016/j.psychres.2020.113138

 

[otw_is sidebar=otw-sidebar-6]
author

Author: 

Leave a Reply