MENANTI 20 TAHUN, KLATEN AKHIRNYA PUNYA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Klaten – Muhammadiyah resmi membuka perguruan tinggi baru yang bernama Universitas Muhammadiyah Klaten (Umkla), hari ini. Surat keputusan pendirian universitas oleh persyarikatan Muhammadiyah itu diserahkan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI Jawa Tengah.
“Hari ini penyerahan SK izin penggabungan STIKES Muhammadiyah dan Akademi Akuntansi Muhammadiyah Klaten menjadi Universitas Muhammadiyah Klaten. Ya per hari ini sudah jadi universitas,” ungkap Kepala LLDIKTI wilayah VI Jawa Tengah, Bimo Widiantoko, pada wartawan usai penyerahan SK di kampus STIKES Muhammadiyah, Buntalan, Klaten, Senin (7/3/2022).
Menurut Bimo, saat ini kebijakan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi adalah me-resizing perguruan tinggi. Universitas kecil tidak masalah tetapi mutunya lebih bagus.
“Jadi universitas kecil tapi mutunya diharapkan lebih bagus. Jadi ada beberapa perguruan tinggi yang digabung menjadi satu,” papar Bimo.
Pendirian Universitas Muhammadiyah Klaten, ungkap Bimo, sebenarnya merupakan usulan cukup lama. Secara kelayakan sudah dikaji melalui jejak rekam perguruan tinggi sebelumnya.
“Kita lihat jejak rekam yakni Akademi Akuntansi Muhammadiyah tidak berkembang sehingga digabung. Dikti juga sudah melihat jejak rekam yayasan, tata kelola, sarana dan prasarana, dan keberlanjutannya dan ini dinilai layak,” imbuh Bimo.
Dengan berdirinya Umkla, sambung Bimo, Klaten memiliki universitas kedua setelah Unwidha. Pemerintah berharap dengan Umkla akademik di Klaten itu bisa berkembang lebih baik.
“Kita berharap ini bisa berkembang lebih baik dan lincah dari tata kelola dan akademik. Klaten ini kan di tengah LLDIKTI V dan VI, jadi bisa lebih baik,” kata Bimo.
Ketua badan pembina harian (BPH) Universitas Muhammadiyah Klaten, Prof. Dr. Wisnu Untoro, MS mengatakan dengan SK penggabungan itu cita-cita warga Muhammadiyah sejak lama terwujud. Setelah ada SK tersebut segera ada penataan dan penerimaan mahasiswa baru.
“SK penggabungan jadi universitas merupakan kemauan warga Muhammadiyah sejak 20 tahun lalu. Setelah ini segera kita tentukan pimpinan, rektoratnya, launching dan sistem penerimaan mahasiswa baru (SPMB) tahun ini, jelas mulai kita lakukan tahun ini dengan 10 prodi,” papar Wisnu pada wartawan di lokasi.
Tahun ini, terang Wisnu, akan segera dilakukan konsolidasi berbagai aspek. Persyarikatan optimis tidak kalah dengan universitas Muhammadiyah lain.
“Kita harus bersaing, insyaallah optimistis. STIKES Muhammadiyah saja selama ini sudah besar karena mahasiswa dari berbagai wilayah Indonesia,” sebut Wisnu.
Ada 10 program studi yang menurut Wisnu diandalkan universitas Muhammadiyah Klaten. Dari 10 program itu empat diantaranya adalah program baru.
“Ada tambahan empat program studi sehingga ada 10 prodi. S1 Profesi Ners, S1 Keperawatan S1 Manajemen S1 IImu Komunikasi, S1 Teknologi Informasi, S1 Administrasi Kesehatan, D3 Keperawatan, D3 Farmasi, D3 Kebidanan dan D3 Akuntansi,” pungkas Wisnu.(Berbagai Sumber)