[otw_is sidebar=otw-sidebar-4]

Mau Tahu Perbedaan SEM PLS dengan SEM Konvensional? Simak Ulasan Berikut ini!

[otw_is sidebar=otw-sidebar-5]
[otw_is sidebar=otw-sidebar-7]

SEM (Structural Equation Modeling) adalah teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hubungan antar variabel dalam suatu model teoritis. SEM konvensional (CB-SEM) dan SEM Partial Least Squares (PLS) adalah dua varian SEM yang populer dengan beberapa perbedaan fundamental.

Perbedaan Utama:

1. Asumsi Distribusi Data:

  • CB-SEM: Membutuhkan data yang terdistribusi normal dan multivariat normal. Asumsi ini penting untuk memastikan validitas statistik dari estimasi parameter dan uji hipotesis.
  • PLS-SEM: Lebih fleksibel dalam hal asumsi distribusi data. PLS-SEM dapat digunakan dengan data non-normal dan bahkan data kategorikal.

2. Ukuran Sampel:

  • CB-SEM: Membutuhkan ukuran sampel yang relatif besar (minimum 100-150) untuk mencapai kekuatan statistik yang memadai.
  • PLS-SEM: Berkinerja lebih baik dengan ukuran sampel yang lebih kecil (minimum 30-50) dibandingkan CB-SEM.

3. Estimasi Parameter:

  • CB-SEM: Estimasi parameter didasarkan pada metode Maximum Likelihood (ML) yang meminimalkan fungsi likelihood.
  • PLS-SEM: Estimasi parameter menggunakan metode PLS yang memaksimalkan kovariansi antara variabel laten dan indikatornya.

4. Uji Hipotesis:

  • CB-SEM: Uji hipotesis didasarkan pada statistik chi-square, t-test, dan Wald test.
  • PLS-SEM: Uji hipotesis didasarkan pada bootstrapping dan resampling untuk menghasilkan nilai p dan confidence interval.

5. Kemampuan Multikolusi:

  • CB-SEM: Sensitif terhadap multikolusi antar variabel, yang dapat menyebabkan bias dan hasil yang tidak akurat.
  • PLS-SEM: Lebih toleran terhadap multikolusi dibandingkan CB-SEM, sehingga dapat digunakan dengan model yang memiliki variabel berkorelasi tinggi.

6. Fokus Analisis:

  • CB-SEM: Lebih fokus pada pengujian hipotesis dan konfirmasi model teoritis.
  • PLS-SEM: Lebih fokus pada prediksi dan eksplorasi hubungan antar variabel.

7. Interpretasi Hasil:

  • CB-SEM: Interpretasi hasil didasarkan pada nilai p, coefficient of determination (R^2), dan standar error.
  • PLS-SEM: Interpretasi hasil didasarkan pada path coefficient, loadings, dan variance explained.

8. Penggunaan Software:

  • CB-SEM: Software populer: AMOS, Mplus, LISREL, EQS.
  • PLS-SEM: Software populer: SmartPLS, WarpPLS, PLS-Graph, R packages (pls, semPLS).
Aspek CB-SEM PLS-SEM
Distribusi Data Normal, multivariat normal Fleksibel (non-normal, kategorikal)
Ukuran Sampel Besar (minimum 100-150) Kecil (minimum 30-50)
Estimasi Parameter Maximum Likelihood (ML) Partial Least Squares (PLS)
Uji Hipotesis Chi-square, t-test, Wald test Bootstrapping, resampling
Multikolusi Sensitif Toleran
Fokus Analisis Pengujian hipotesis, konfirmasi model Prediksi, eksplorasi hubungan
Interpretasi Hasil Nilai p, R^2, standar error Path coefficient, loadings, variance explained
Software AMOS, Mplus, LISREL, EQS SmartPLS, WarpPLS, PLS-Graph, R packages (pls, semPLS)

Referensi:

  • Hair, J. F., Hult, G. T. M., Ringle, C. M., & Sarstedt, M. (2017). A primer on partial least squares structural equation modeling (PLS-SEM). Sage publications.
  • Chin, W. W. (1998). The partial least squares approach to structural equation modeling. In G. A. Marcoulides (Ed.), Modern methods for business research (pp. 295-336). Lawrence Erlbaum Associates.
[otw_is sidebar=otw-sidebar-6]
author

Author: 

Leave a Reply