[otw_is sidebar=otw-sidebar-4]

KARYA ILMIAH UNTUK KENAIKAN JENJANG AA

[otw_is sidebar=otw-sidebar-5]
[otw_is sidebar=otw-sidebar-7]
 

Menekuni profesi dosen memberikan sejumlah tanggung jawab, tidak hanya menjadi dosen yang baik selama mengajar. Namun juga menjalani profesi ini dengan penuh tanggung jawab, salah satu pembuktian dedikasi dalam menekuni profesi ini adalah memiliki kenaikan jabatan dosen yang terus merangkak naik. 

Seorang dosen butuh tenaga dan waktu ekstra bahkan biaya untuk bisa terus naik jabatan. Sebab syarat untuk bisa naik jabatan ini cukup kompleks, salah satunya tuntutan untuk aktif menjalani kegiatan dan termasuk juga penyusunan karya ilmiah. 

 

Tips Membuat Karya Ilmiah untuk Kenaikan Jabatan Dosen 

Jadi di dalam salah satu syarat untuk bisa mendapatkan kenaikan jabatan dosen di jenjang Asisten Ahli adalah menyusun karya ilmiah. Secara umum para dosen dituntut untuk menulis artikel atau jurnal yang terindeks ke dalam jurnal internasional yang memiliki reputasi baik. 

Sampai saat ini memang untuk karya ilmiah yang dihasilkan oleh para dosen jumlahnya masih terbilang minim. Meskipun penulisannya memiliki sifat wajib bagi pengisi jabatan lektor kepala dan profesor. Namun untuk jumlah karya ilmiah ini memang belum begitu banyak. 

Ada banyak kendala yang membuat penulisan karya ilmiah sebagai salah satu syarat kenaikan jabatan dosen ini masih sedikit. Salah satunya terkendala dari segi bahasa yang memang perlu terindeks ke dalam jurnal internasional. Sebut saja seperti Scopus, Copernicus, Scimago, dan lain sebagainya. 

Bagaimana agar bisa produktif menulis karya ilmiah? Anda bisa mencoba sejumlah tips berikut ini: 

  1. Memilih Topik yang Tepat 

Langkah atau tips pertama dalam menyusun karya ilmiah pada dasarnya adalah menentukan topik. Semakin menari maka semakin baik, namun sesuaikan dengan program studi dan keahlian yang dimiliki. 

Pastikan pula topik ini bisa dikembangkan dengan mudah dengan ditunjang oleh sumber akurat yang bisa dengan mudah didapatkan. Penentuan topik yang tepat sejak awal akan membantu menyusun karya ilmiah yang rapi, terstruktur, dan tentunya cepat selesai. 

  1. Memperbanyak Kegiatan Membaca 

Karya ilmiah pada dasarnya adalah sebuah karya tulisan dalam bentuk artikel yang kemudian dipublikasikan secara internasional. Penyusunannya akan lebih mudah ketika memiliki keinginan untuk banyak membaca. 

Khususnya buku dan artikel maupun jurnal ilmiah yang masih berhubungan dengan topik yang dipilih. Sehingga bisa membahas sampai tuntas dan bermanfaat bagi pembacanya di kemudian hari. Anda pun bisa mendapatkan nilai tambah berupa kenaikan jabatan dosen. 

  1. Menentukan Cakupan Informasi dan Topik 

Apabila sudah mendapatkan informasi yang cukup dari semua sumber yang didapatkan. Maka langkah selanjutnya adalah menentukan cakupan informasi yang akan dituangkan atau ditulis ke dalam karya ilmiah yang dibuat. 

Jika sumbernya jelas dan Anda sebagai penyusun juga memahaminya dengan detail. Maka proses ini akan lebih mudah sekaligus cepat, jadi perbanyak membaca menjadi kunci untuk bisa sampai ke tahapan ini. 

  1. Memperhatikan Cara Penulisan 

Selain memperhatikan isi dari karya ilmiah, cara penyampaiannya pun sebaiknya diperhatikan dengan seksama. Tujuannya tentu saja agar pembaca karya ilmiah ini bisa memahami maksud tulisan Anda dengan mudah. 

  1. Melakukan Evaluasi dan Pengecekan Ulang 

Setelah dirasa penyusunan karya ilmiah sudah selesai, jangan lupa untuk melakukan evaluasi atau pengecekan ulang. Mengapa? Langkah ini diperlukan untuk menghindari kesalahan dari tulisan yang dibuat, yang tentu jika lolos begitu saja akan berdampak fatal. 

Menulis karya ilmiah paling sedikit adalah 1 untuk bisa mendapatkan kenaikan jabatan dosen membuat kegiatan ini wajib Anda lakukan. Khususnya jika sudah menjabat sebagai lektor kepala atau mungkin profesor. 

Pembuatannya bisa lebih mudah ketika terbiasa membaca dan memang memiliki kemauan untuk menulis artikel ilmiah. Adapun tujuan dari pembuatan karya ilmiah ini pada dasarnya tidak hanya untuk kepentingan dosen yang menyusunnya saja. 

Namun juga bisa membantu meningkatkan kualitas dunia pendidikan di jenjang universitas maupun di bawahnya. Sebab karya ilmiah ini akan menjadi sumber literatur dari karya ilmiah lain yang dilakukan oleh mahasiswa maupun dosen. 

Selain menyusun karya ilmiah, agar bisa mendapatkan kenaikan jabatan dosen di jenjang Asisten Ahli adalah memenuhi sejumlah syarat berikut: 

  • Memiliki ijazah Magister atau sederajat. 
  • Memiliki pangkat paling rendah Penata Muda Tingkat I. 
  • Melaksanakan tugas mengajar minimal 1 tahun. 
  • Nilai prestasi kerja minimal baik. 
  • Melaksanakan 1 kegiatan pengabdian masyarakat. 
  • Memenuhi paling tidak 10 angka kredit dosen. 
  • Memiliki kinerja, integritas, tata krama, dan juga tanggung jawab.

Sumber :

www.pikiran-rakyat.com

sevima.com

[otw_is sidebar=otw-sidebar-6]
author

Author: 

Leave a Reply