Harga Cabai Melambung, Ini Respon Dwi Suci Lestariana Pengamat Pertanian Universitas Boyolali
BOYOLALI(Jaringan Arwira Media Group)- Pengamat pertanian Universitas Boyolali Dwi Suci Lestariana ketika di konfirmasi Jaringan Arwira Media Group (Selasa, 20/02/2024) terkait melambungnya harga cabai menuturkan bahwa penyebab utama harga cabai naik drastis lantaran banyak petani tidak bisa melakukan pemeliharaan tanaman akibat perubahan iklim.
Hal tersebut, kata dia, menyebabkan stok cabai di pasar menjadi sedikit bahkan nyaris kosong. “Memang pemeliharaan dari aspek petani itu kurang, itu yang jelas, terlepas dari pupuk yang juga mahal dan sulit mendapatkannya, tapi dengan iklim yang berubah-ubah petani susah menanganinya, itu utamanya,” kata Dwi Suci Lestariana yang juga Direktur Eksekutif EWRC Indonesia.
Dwi Suci Lestariana menambahkan, para petani sebelumnya memprediksi harga cabai akan turun saat bulan Ramadhan lantaran petani cukup masif melakukan penanaman. Namun, kata dia, perubahan iklim yang tidak bisa dipresiksi membuat petani tak bisa melakukan pemeliharaan maksimal. “Iklim seperti saat ini, petani tidak bisa menangani, jadi repot sekali,” imbuhnya.
Lebih lanjut Dwi Suci memprediksi kenaikan harga cabai masih akan terus terjadi saat bulan Ramadhan. Namun, akan kembali turun di Akhir Maret 2024. “Karena memang perkiraan kita panennya di pertengahan dan akhir Maret, jadi mudah-mudahan setelah panen, naiknya diperkirakan tidak terlalu tinggi,” Pungkasnya.(**)