[otw_is sidebar=otw-sidebar-4]

Selama Pandemi Covid-19, UMY Telah Lahirkan Tujuh Guru Besar  

[otw_is sidebar=otw-sidebar-5]
[otw_is sidebar=otw-sidebar-7]

Yogyakarta- Pandemi Covid-19 bukanlah menjadi halangan bagi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Terbukti selama masa pandemi ini, UMY telah berhasil melahirkan tujuh Guru Besar atau Professor dalam berbagai bidang akademik. Di antara tujuh Guru Besar tersebut, salah satunya adalah Rektor UMY, Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, MP., IPM. Penyerahan SK Guru Besar Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, MP., IPM diserahkan secara langsung oleh Bhimo Widyo Andoko, S.H., M.H., Plt. Kepala LLDikti Wilayah V Yogyakarta pada hari Senin (29/11) di Gedung AR Fakhruddin UMY.

Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto,MP.,IPM., Rektor UMY menyampaikan bahwa sebelum pandemi Covid-19 melanda Indonesia di bulan Januari 2020, UMY telah melahirkan empat Guru Besar. Kemudian pada saat pandemi Covid-19, UMY melahirkan tujuh Guru Besar. ”Patut disyukuri dalam masa pandemi saat ini, UMY telah mencetak tujuh Guru Besar, dan hal ini menjadi capaian yang sangat luar biasa. Setelah ini, UMY masih mengajukan empat calon Guru Besar untuk diajukan menjadi Guru Besar,” paparnya.

Gunawan juga memberikan arahan kepada dosen-dosen UMY bahwa dosen UMY harus siap untuk meniti jenjang karir yang lebih tinggi. ”Sudah saatnya dosen-dosen UMY naik jabatan fungsional menjadi Guru Besar. Oleh karena itu, mengapa ada kewajiban dosen untuk mengisi Satuan Kinerja Pegawai (SKP), karena dari SKP tersebut bisa dinilai mana yang harus maju, mana yang harus mendapat bimbingan, dan mana yang dalam waktu dekat harus diajukan,” tambahnya.

Selanjutnya Plt. Kepala LLDikti Wilayah V menyampaikan bahwa Rektor UMY saat ini tercatat menjadi Guru Besar ke-17 di UMY. ”Saat ini total Guru Besar di Yogyakarta tercatat sejumlah 125 orang, dengan rincian 26 dosen DPK, 59 dosen tetap Yayasan, dan 40 dosen ber-NIDK,” jelasnya. Beliau juga menyampaikan kan bahwa peran Universitas saat ini adalah mendorong dosen dalam meraih capaian menjadi Guru Besar. ”Menjadi Guru Besar saat ini tidak ada patokan umur, sehingga bagaimana cara Universitas mendorong para dosen-dosen untuk menaikkan jabatan fungsionalnya menjadi Guru Besar untuk meningkatkan kualitas riset dan pendidikan di kampus,” tutupnya.(https://lldikti5.kemdikbud.go.id/)

[otw_is sidebar=otw-sidebar-6]
author

Author: 

Leave a Reply