Direktur Eksekutif EWRC Indonesia Dwi Suci Lestariana Kunjungi Indigen Farm di Kalasan Sleman
SLEMAN(Jaringan Arwira Media Group)- Membeli buah melon dengan memetik di kebun buahnya secara langsung, tentu menjadi hal yang fenomenal dan menarik. Wisata petik melon segar bisa dijumpai di area Green House Indigen Farm di Selomartani, Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kebun melon yang dikelola dengan baik akan menghasilkan buah-buahan yang menggiurkan bila di pandang mata dan terasa lezat jika dinikmati.
Dengan membuka kebun melon hidroponik bagi pengunjung, hal itu memberikan pengalaman yang unik dan menyenangkan bagi mereka yang ingin merasakan sensasi memetik langsung buah melon di dalam Green House. Pengunjung dapat merasakan kesegaran dan aroma alami di dalam Green House, sambil menikmati pemandangan tanaman melon yang subur dan siap dipetik ini.
Pengalaman ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk mendapatkan buah melon segar langsung dari pohonnya, tetapi juga dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pertanian hidroponik yang berkelanjutan. Melon yang siap petik telah diberi tanda dan tinggal dipilih para pengunjung. Penggunaan sistem hidroponik untuk menumbuhkan melon dalam Green House memiliki beberapa keuntungan, salah satunya adalah kemampuannya untuk mengurangi serangan hama dan penyakit.
Buah melon ini juga lebih manis dari melon biasa dan bertekstur renyah. Selain memetik melon, pengunjung juga dapat edukasi dari pengelola tentang pertanian hidroponik.
Direktur Eksekutif EWRC Indonesia, Dwi Suci Lestariana usai melihat dari dekat Indigen Farm pada hari Ahad(30/06/2024) mengaku terkesima karena dikelola secara modern dan inovatif. Dwi Suci juga sempatkan berkeliling meninjau kebun greenhouse dan memetik sejumlah buah melon yang sudah siap dipanen dengan di dampingi Pemandu dari Indigen Farm, Wahyu Nur Hamdhani.
Bagi Pengunjung kegiatan seperti ini dapat menambah wawasan tentang pertanian khususnya hidroponik melon sekaligus sebagai ajang relaksasi dari penatnya kesibukan bekerja, meskipun saat ini banyak dijumpai usaha sejenis diberbagai kota, akan tetapi setiap wilayah pasti memiliki keunikan tersendiri, misalnya terkait manajemen pengelolaan GH dan manajemen usaha tani.
Hal ini karena kegiatan pertanian akan mendapatkan hasil yang optimal jika menerapkan sistem menjemen spesifik lokasi, sehingga bagi pengunjung yang pernah mengunjungi di suatu tempat tidak ada salahnya juga mengunjungi di tempat yang lain. Semakin banyak referensi atau wawasan tentang Good Agricultural Practises yang diperoleh, maka kita bisa lebih menerima berbagai macam teknik yang ada, dan tidak berorientasi dalam satu teknik saja.
’’Buahnya sudah kami coba, memang recommended. Saya tahu di Kalasan ada Wisata Pertik Melon ini dari media sosial, jadi begitu tahu pas hari libur meluncur kesini”, Ungkap Dwi Suci kepada Jaringan Arwira Media Group.
Bagi yang tertarik, pengunjung dapat berkunjung ke Green House pada saat masa panen tiba. Masa panen akan diinformasikan melalui media sosial Indigen Farm. Untuk harga buah melon premium ini cukup dibanderol dengan harga Rp 45.000 saja per kilogramnya.(**)