Ridho Rifki Akbar Fauzi (Mahasiswa Prodi Agroteknologi, Universitas Boyolali) : KONTRIBUSI PETANI MUDA DALAM PERTANIAN PADI DI KABUPATEN BOYOLALI
Indonesia di kenal dengan negara agraris, negara yang sebagaian besar perekonomiannya ditopang oleh sektor pertanian dengan komoditas utamanya yaitu padi. Sebagai negara agraris Indonesia memiliki sumber daya yang melimpah dan dipercaya bisa mendorong perekonomian dalam negeri.
Meskipun demikian, pertanian di Kabupaten Boyolali mengalami pandangan dan stigma yang tidak menarik sehingga hal ini memicu pada rendahnya minat serta partisipasi petani muda. Untuk mengatasinya perlu motivasi dari generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian sebagai bentuk kontribusi aktif untuk menjaga kedaulatan pangan.
Dalam pembangunan sektor pertanian padi, suatu daerah harus memiliki sumber daya manusia yang memiliki komitmen, kualitas, serta semangat yang besar, ambius, dalam bertani.
Akan tetapi, setiap tahun nya petani muda jumlah nya terus berkurang di karenakan lebih tertarik ke pekerjaan yang non pertanian yang lebih menjanjikan. Selain itu, penggunaan teknologi di sektor pertanian masih kurang. Hal ini menjadikan petani muda beranggapan bahwa bertani merupakan kegiatan yang sulit dan mendapatkan hasil yang sedikit. Data Demografi penduduk di kabupaten boyolali menyatakan sebagian besar berumur 40-60 tahun, sedangkan petani muda yang berumur 20-35 tahun terus menyusut.
Teknologi menjadi salah satu solusi untuk mengatasi sediktinya SDM bidang pertanian. Semoga saja teknologi pertanian semakin bisa canggih seperti negara maju untuk menjadikan petani muda bisa menekuni sektor pertanian. Terlebih lagi hal ini di pacu oleh sektor pangan merupakan salah satu industri yang paling penting karena mensuplai nutrisi makanan di berbagai produk pangan.
Upaya peningkatan minat petani muda padi.
- Perbanyak sekolah pendidikan khusus pertanian.
- Pemerintah membuatkan program wirausaha untuk petani muda yang mulai dari nol.
- Pemerintah, petani masyarakat, dan mahasiswa atau alumi pertanian memiliki program khusus untuk mengatasi penurunan petani muda yang di suport oleh kementerian pertanian.
- Setiap desa dan RT atau RW memiliki organisasi yang mengutamankan petani muda untuk mengelola tanah desa untuk menjadi kelompok usaha bersama yang di fokuskan ke bidang pertanian.
- Pemerintah bisa mengutamakan teknologi pertanian yang seperti di negara maju.
- Pemerintah juga bisa membuat trobosan pupuk yang murah dan efesien yang tidak menggunakan pupuk kimia.
Di harapkan pemeritah Indonesia dapat membantu kesejahteraan petani menjadi lebih baik dan bisa menerima hasil yang lebih tinggi dari pada pengeluaran yang besar di setiap awal tanam. Pada pertanian terdapat mekanisme peminjaman KUR bagi petani, tetapi petani masih merasa kesulitan dalam membiayai penanaman padi dan kesulitan dalam pengembalian pinjaman KUR.
Untuk itu, pertanian berkerja sama dengan pemerintah membuatkan sistem permodalan yang di khususkan untuk pertanian dengan di iringi upaya memperbanyak investor yang fokus pada dunia pertanian. Hal ini dapat mengubah stigma masyarakat tentang pembangunan dunia pertanian yang dilakukan tidak hanya dengan mengadalkan institusi pendidikan saja.
Dengan kata lain, kolaborasi media sekarang sangat di perlukan di pertanian secara positif dengan memberdayakan komunitas yang akan menyebarkan infomasi dunia pertanian secara luas.
Dengan membangun narasi dan ekosistem yang mumpuni menjadikan pertanian petani muda menjadi pilihan karir yang bonafit yang sanggup beradaptasi dengan kondisi ekosistem pertanian dan kebutuhan masa depan yang cepat berubah.